Kurniawan adalah orang di balik semua ide berdirinya perusahaan ini serta produk-produk (power supply) yang dihasilkan. Kecintaan nya pada dunia elektro mulai saat dia duduk di bangku SMK St. Loui. Sejak SMK dia sudah banyak melakukan riset, percobaan, bahkan dia juga sedikit dari sekian banyak murid yang sudah sangat menguasai pemrograman mikrokontroller sejak SMK. Setelah lulus dia pun akhirnya melanjutkan studi S1 nya di STTS. Dalam dunia perkuliahanpun dia sangat menonjol diantara teman-temannya yang lain sampai akhirnya juga mendapat kepercayaan menjadi asisten dosen laboratorium. Tugas akhir yang dibuatnya adalah sebuah “Program Simulasi Rangkaian Listrik”, selain itu juga ada karya-karya nya seperti “3 Phase SVPWM Converter”. Selesai menyelesaikan studi di perguruan tinggi, dia langsung memulai karirnya sendiri sebag
Role : Director, decision maker, product designer, Research & Development, project consulting
Kristanto punya hobi dalam hal mengutak-atik barang. Pertama passionnya bukan dalam elektronika. Setelah lulus dari SMA Frateran, dia hanya berpikir mengambil jurusan teknik saja, lebih baik menghitung daripada mengahapal. Pilihan yang dia punyai adalah teknik Informatika atau Elektro, karena dua jurusan inilah akhirnya dia memilih kampus STTS dan di sini lah perjumpaan dengan Kurniawan. Sejak kuliah, Kurniawan dan Leonard sudah menjadi mentornya. Dalam dunia elektronika analog dia kurang menguasai, tetapi dia lebih banyak tertarik dalam elektronika digital dan programming. Pengalaman ini semakin banyak didapat saat dia pun juga menjadi asisten dosen komputer dan mikrokontroller. Setelah lulus S1, dia tetap sering belajar dan melaukakn riset bersama Kurniawan, dan dari sini lah mereka berdua sama-sama memulai usaha bersama ini.
Role : Co-director, administrator, project support, engineer
Leonard adalah seorang yang sangat bersemangat dan pintar. Lulus dari SMA Frateran dan dia pun juga melanjutkan kuliah di STTS, bertemu dengan Kurniawan dan Kristanto. Kelebihannya juga menonjol dalam dunia mikrokontroller dan sama-sama menjadi asisten dosen juga. Setelah kelulusan, Leonard sempat bekerja di pabrik shock breaker SHOWA di Cikarang. Setelah dia merasa cukup dengan pengalaman yang dia dapat selama di Cikarang, dia pun kemballi ke Surabaya dan memulai perjalanan karirnya dalam berwiraswasta. Tidak lama setelah itu, saat perusahaan ini sudah berjalan sekitar 3 tahun, Leonard tertarik untuk ikut mengembangkan langkah perusahaan ini dan bergabung. Dia dipercayai menjadi project manager otomasi sehingga dalam penanganan dan pengerjaan project-project dia lebih banyak mengambil bagian dalam mengambil keputusan dan turun langsung m
Role : Project manager, engineer